Perintah shalat lima waktu !
AJARAM MUSLIM - Perintah shalat lima waktu !
Shalat 5 saat salah satu ibadah yang dianjurkan artinya melakukan shalat lima saat. Shalat lima ketika artinya merupakan bepergian ruhani seorang hamba menuju tuhannya, serta merupakan pelarian kesibukan duniawi.Pertama kali yg harus dilakukan dalam shalat artinya menghadap ke arah kiblat, lalu membuka shalat dengan kalimah (allahu besar ” (allah maha akbar). Kalimah ini menjadi pembukaan shalat, dan adalah ikrar bahwa allah-lah yg maha akbar dari segala sesuatu yang disebut besar serta ditaati pada alam wujud ini.
Kemudian, selesainya itu seseorang yg sedang menjalankan shalat bermunajat kepada allah dengan membaca surat al-fatihah. “segala puji bagi allah, ilahi semesta alam, maha pemurah lagi maha penyayang”. (qs. 1 : 1 – dua).
Ayat ini mengingatkan agar memuji allah atas semua nikmat dan rahmat yg telah allah berikan kepadanya; suatu peringatan bagi insan supaya menyayangi allah yg telah menyampaikan segala nikmat pada mereka, serta ialah bisikan jiwa antara manusia serta tuhannya: “maha pemurah lagi maha penyayang”. (qs. 1 : 2).
Menggunakan sifat rahman serta rahim yang dimiliki allah, maka jiwa manusia akan merasa tentram serta tidak khawatir. Tidak sebagaimana yang terdapat pada kepercayaan -kepercayaan lain yang mempunyai dewa poly. Mereka menyembah dewa-tuhannya karena terdorong oleh rasa takut dan khawatir akan mendapat marah asal ilahi-yang kuasa tersebut. Yg demikian itu sebagaimana yang digambarkan sang kisah-kisah yunani.
Setelah itu bacaan surat al-fatihah mengingatkan seorang muslim pada kekuasaan allah kelak di hari pembalasan: “yg menguasai hari pembalasan”. (qs. 1 : 4).
Ayat tadi menyatakan bahwa allah menguasai hari pembalasan; mengingatkan setiap orang untuk tak berbuat sewenang-wenang, karena segala sesuatunya akan menerima pembalasan dari allah berdasarkan tingkah laku yang diperbuat sang seseorang hamba. Selesainya itu ayat selanjutnya mengingatkan pada keesaan tuhan: “hanya engkaulah yg kami sembah dan hanya pada engkaulah kami mohon pertolongan”. (qs. 1 : lima).
Ayat ini menyatakan bahwa tak ada penghambaan diri pada seseorang, atau kepada hawa nafsunya sendiri, atau tunduk pada khurafat dan cerita-cerita dongeng. Seseorang muslim dianjurkan agar memohon petunjuk kepada allah sebagaimana yg dinyatakan pada ayat berikut : “tunjukilah kami jalan yg lurus, (yaitu) jalan orang-orang yg telah kamu anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yg dimurkai serta bukan (jua jalan) mereka yg sesat”. (qs. 1 : 6 – 7).
Ayat tadi memberi isyarat agar seorang muslim meniti jalan yang sahih dan menjauhi jalan kesesatan. Sesudah itu, seseorang yang sedang melakukan shalat dianjurkan buat membaca ayat-ayat atau surat-surat yg mengandung hidayah bagi dirinya.
Lalu ia melakukan ruku’ sambil membungkukkan badan, sehingga tampak punggungnya lurus dan homogen.
Kedua tangannya bertopang pada lututnya sambil mengucapkan kalimah :
سبحان ربي العظيم
“maha kudus tuhanku yg maha agung”
Selesainya ruku’, ia mengangkat badannya sambil berkata :
سمع الله لمن حمده, ربنا ولك الحمد
“allah maha mendengar orang yang memuji-nya (mengabulkan segala permintaannya)”.
Kemudian beliau berdiri tegak sambil mengucapkan kalimah :
“ya tuhanku bagimu segala puji”.
ربنا ولك الحمد
Lalu dia melakukan sujud menggunakan meletakkan keningnya pada tanah sembari mengucapkan kalimah :
سبحان ربي الأعلى
“maha kudus tuhanku serta maha luhur”.
Setelah itu, beliau harus mengangkat kepalanya, terus duduk, dan beliau berdiam sejenak (tuma’ninah), kemudian melakukan sujud buat yg kedua kalinya, dan pada sujud ini dia membaca kalimah sebagaimana sujud pertama. Sujud merupakan saat-waktu yang paling dekat menggunakan seorang hamba menggunakan tuhannya, berdasarkan pandangan islam.
Semua perbuatan ini, secara holistik dinamakan raka’at shalat. Kemudian seseorang wajib melakukan perbuatan mirip semula. Dalam shalat shubuh dua raka’at; shalat zhuhur empat raka’at, shalat ashar empat raka’at, shalat maghrib tiga raka’at serta shalat isya’ empat raka’at.
Itulah sekedar kabar singkat tentang shalat. Sengaja kami jelaskan secara singkat tanpa memberikan hal-hal lain yang masih termasuk dalam pekerjaan shalat, sebab pembahasannya terlalu panjang. (bagi para pembaca yg ingin memperdalam pengetahuan bab shalat, silakan baca kitab ruh al ‘ibadah, sang pengarang, dan buku-buku lainnya yang membahas persoalan ini. )
Di dalam agama islam, shalat dilakukan oleh setiap individu muslim yang wajib dihayati tanpa membutuhkan pertolongan orang lain. Seluruh pekerjaan shalat itu, terkandung rahasia-rahasia yg dalam, sebagai akibatnya membutuhkan seorang pakar kepercayaan yg mampu menyampaikan penjelasan. Karenanya, setiap individu muslim wajib melaksanakan sendiri kewajiban ini.
loading...